Semoga bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis sendiri.....
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Batasan Masalah
1.3.
Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Penulisan Kata
2.2.1 Penulisan Kata Dasar
2.2.2 Penulisan Kata Turunan
2.2.3 Penulisan Kata Ulang
2.2.4 Penulisan Gabungan Kata
2.2.5 Penulisan Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
2.2.6 Penulisan Kata Depan di, ke dan dari
2.2.7 Penulisan Kata si dan sang
2.2.8
Penulisan Partikel
2.2.9
Penulisan Singkatan dan Akronim
2.2.10
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
2.2 Penulisan Unsur Serapan
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, terutama di bidang sastra Indonesia, sering dijumpai hal-hal yang berkenaan dengan aturan dalam penulisan kata serta penggunaanya dan unsur kata serapan yang pada awalnya berasal dari bahasa asing.
Oleh karena itu, kita selaku pelajar atau mahasiswa dituntut untuk mengetahui dan mendalami hal-hal yang sudah disebutkan di atas, tentu dalam hal ini sangat diperlukan suatu pedoman dan panduan untuk memahami serta memperdalam pengetahuan khusunya di materi pembelajaran aturan penulisan suatu kata yang sesuai dengan EYD.
Kita dapat melihat suatu keadaan yang telah merebak dalam dunia pendidikan sekarang ini, aturan yang telah ditetapkan Pemerintah lewat EYD sudah dipandang sebelah mata.
Dari hal tersebut di atas, kami
menyusun makalah yang berjudul "
ATURAN PENULISAN KATA DAN UNSUR SERAPAN ".
1.2 Identifikasi
Masalah
Sesuai dengan pemilihan judul di atas, yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
Aturan penulisan kata yang mencakup hal-hal berikut :
a. Kata Dasar
b. Kata Turunan
c. Kata Ulang
d. Kata Ganti
e. Gabungan Kata
f. Singkatan dan Akronim
g. Kata Depan
h. Angka dan Lambang Bilangan
i. Partikel
j. Kata Si dan Sang
a. Kata Dasar
b. Kata Turunan
c. Kata Ulang
d. Kata Ganti
e. Gabungan Kata
f. Singkatan dan Akronim
g. Kata Depan
h. Angka dan Lambang Bilangan
i. Partikel
j. Kata Si dan Sang
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah
- Untuk mengetahui cara penulisan kata dan unsur serapan yang baik.
- Untuk menambah wawasan.
- Untuk Mmeberikan masukan bagi kalangan pelajar pada khususnya, dan masyarakat umum dalam hal aturan penulisan kata dan unsur serapan yang benar susuai EYD.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Penulisan Kata
2.2.1
Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu satuan.
Misalnya :
Saya tau ia cemburu.
Di mana ada gula disitu
ada semut.
2.2.2
Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran)
ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya :
perbaikan
keramaian
memperjuangkan seenaknya
kemalasan
pendidikan
2. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti
atau mendahuluinya kalau bentuk
katanya berupa gabungan kata.
Misalnya :
bersaudara kandung sebar luaskan
menganak sungai tanda tangani
3. Kalau bentuk kata berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat Awalan
dan Akhiran, maka kata-kata itu
ditulis serangkai.
Misalnya :
mempertanggungjawabkan
mengkambinghitamkan
meninabobokan
dilipatgandakan
4. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi
gabungan kata itu ditulis
serangkai.
Misalnya :
amoral bilingual
dasawarsa ekstradisi
semifinal mahasiswa
tunarungu swadaya
Catatan:
1. Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang menggunakan
(diawali)
huruf besar, maka diantara kedua
unsur itu dituliskan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia pan-Amerika
non-India pan-Asia
2. Maha sebagai unsur gabungan kata
ditulis serangkai kecuali jika diikuti
oleh yang bukan kata dasar.
Misalnya:
Maha Pengasih
Yang Maha Penyayang
2.2.3Kata
Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya :
anak-anak, berkerlap-kerlip,
sayu-mayur, bolak-balik
2.2.4
Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus,
bagian-bagiannya umumnya ditulis terpisah.
Misalnya :
anak tiri barang mewah
tanah tumpah
darah persegi panjang
2. Gabungan kata termasuk istilsah khusus, yang mungkin menimbulkan salah
baca, dapat diberi tanda hubung
untuk menegaskan pertalian diantara
unsur yang bersangkutan.
Misalnya:
alat pandang-dengar anak-istri
buku sejarah-baru
2.2.5
Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
mengikuti;
Ku,
mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahulinya.
Misalnya :
Kutulis
kauambil
Rumahku
sawahmu
Sekolahnya kampungnya
2.2.6
Kata Depan di, ke dan dari
Kata depan di ke, dan dari
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata
seperti kepada dan daripada.
Misalnya :
Kakaknya sudah berangkat ke Bangkok.
Ia selalu duduk di samping Wati.
Nunung berasal dari Bandung.
Tetapi,
perhatikan penulisan berikut :
Jangan mengesampingkan persoalan itu.
Keluar masuk saja kerjaannya dari
tadi.
Adi sudah dikeluarkan dari sekolah.
2.2.7
Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya :
Si polan si tertuduh
Sang waktu sang
pencuri
2.2.8
Partikel
1. partikel lah, kah dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun yang terjadi saya tetap
menolak
Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak
Kelompok kata berikut sudah dianggap benar,ditulis serangkai : adapun,
andaipun, ataupun, bagaimanapun, sungguhpun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, walaupun, maupun.
Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Baik mahasiswa maupun para dosen ikut hadir.
3.Partikel per yang berarti ‘mulai’, ’demi’ dan ‘tiap’ ditulis terpisah
dari bagian-bagian kalimat
yang mendampingnya.
Misalnya:
Berapa harga kain sutra per meter?
Silakan masuk ruangan satu per satu.
2.2.9
Singkatan dan akronim
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau
Lebih.
- Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan
atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Misalnya : - A.S. Kramawijaya
- Muh. Yamin
- Sukanto S. A.
- MBA : master of business administration
- S.E : sarjana ekonomi
- S.Sos: sarjana sosial
- Singkatan nama resmi lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan,badan atau organisasi,serta nama
documen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulus dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya : - DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
- GBHN: Garis-garis Besar Haluan Negara
- Singkatan umum yang terdiri
atas tiga huruf atau lebih di ikuti satu tanda titik.
Misalnya : - dll : dan lain-lain
- sda : sama dengan atas
- Yth : Yang terhormat
Tetapi
:
- a.n : atas nama
- d.a : dengan alamat
- Lambang kimia, singkatan suatu ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak di ikuti tanda titik.
Misalnya : - Cu : kuprun
- kVA : kilovolt-ampere
- Rp.5000,00 : lima ribu rupiah
Akronim ialah singkatan yang
berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku
kata yang diperlakukan sebagai kata.
- Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal
dari d erer kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya : - ABRI : Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
- SIM : Surat Izin Mengemudi.
- Akronim nama diri yang berupa
gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya : - Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
- Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
- Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan
huruf , suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil.
Misalnya : - radar radio detecting and ranging
- rudal peluru kendali
Catatan:
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-sayarat berikut. (1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia. (2) Akrom debentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazi
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-sayarat berikut. (1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia. (2) Akrom debentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazi
2.2.10
Angka dan Lambang Bilangan
1. Angka dipakai untuk menyatakan
lambang atau nomor. Di dalam tulisan
lazim digunakan angka Arab dan angka
Romawi. Pemakaiannya uraian
berikut.
Angka Arab 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Angka Romawi I,II,III,IV,V,VI,VII,L(50),C(100),
D(500),M(1000),V(5000).
2. Angka digunakan untuk menyatakan :
a) ukuran panjang,berat,dan isi
Misalnya :
5 liter
10 kilogram
b) satuan waktu
Misalnya :
1 jam 20 menit
Tahun 1989
c) nilai uang
Misalnya :
Rp 150.000,00
US $760
500 yen
3. Angka dipakai untuk nomor jalan,
rumah, apartemen, atau kamar Pada
alamat.
Misalnya :
Jalan Jen.soedirman No.65
Hotel Horizon, Kamar 4/5
4. Angka dipakai untuk menomori karangan
atau bagiannya.
Misalnya :
Bab II, Pasal 3, halaman 21
Surah Yasin : 12
5. Penulisan Lambang bilangan
dengan huruf dilaksanakan sebagai
berikut :
a).Bilangan utuh :
Misalnya :
12 dua belas
132 seratus tiga puluh dua
b).Bilangan pecahahan :
Misalnya :
1/4 seperempat
1/2 setengah, atau seperdua
6. Penulisan kata bilangan
tingkat dapat dilaksanakan sebagai berikut
Misalnya :
Paku Buwono ke-10
Paku Buwono kesepuluh
Paku Buwono X
7. Penulisan kata bilangan yang
mendapat akhiran mengikuti cara
berikut :
Misalnya :
tahun 50-an atau tahun lima
puluhan
lima uang 1000-an lima uang seribuan
8. Lambang bilangan yang dapat
dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf kecuali
jika beberapa lambang dipakai secara
berurutan, seperti dalam pemerincian
dan pemaparan.
Misalnya :
Dia menonton drama itu sampai tiga kali.
Di antara 72 anggota yang hadir, 50
orang memberi
suara setuju, 12 orang tidak setuju, dan 10
orang abstain.
9. Lambang bilangan pada awal
kalimat ditulis dengan huruf, jika perlu,
susunan kalimat diubah
sehingga bilangan yang tidak dapat
dinyatakan dengan satu atau
dua kata tidak terdapat lagi pada awal
kalimat.
Misalnya:
Lima belas orang tewas dengan kecelakan
itu
Bukan :
15 orang tewas dalam kecelakaan itu
10. Angka yang menunjukan bilangan
bulat yang besar dapat dieja
sebagian supaya lebih mudah
dibaca.
Misalnya :
Perusahaan it baru saja mendapatkan
pinjaman 250 juta rupiah.
Kekayaannya belum mencapai 25 milyar
rupiah.
11. Kecuali didalam dokumen resmi
akte dan kuitansi, bilangan tidak
perlu ditulis dengan angka
dan huruf sekaligus dalam teks.
Misalnya :
Kantor kami mempunyai 20 orang pegawai.
Bukan:
Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh)
orang pegawai.
12. Kalau bilangan dilambangkan
dengan angka dan huruf, penulisannya
Harus tepat.
Misalnya :
Saya telah
menerima honorarium sebesar Rp 75.960,00 (tujuh
puluh ribu sembilan
ratus enam puluh rupiah).
2.2 Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangan, bahasa indonesia menyerap
unsur dari beberapa bahasa asing, baik bahasa daerah maupun bahasa sanskerta,
Arab, Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lainnya.
Berdasarkan taraf integrasinya,
unsur pinjaman dalam bahasa indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar :
Pertama, unsur asing yang belum
sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti : team, shuttle cock, I’exploitation de I’home par i’home. Unsur-unsur
ini dipakai dlam konteks bahasa indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti
cara asing.
Kedua, unsur asing yang pengucapannya dan
penulisannya disesuaikan dengan Kaidah bahasa indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk indonesianya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Kaidah ejaan yang berlaku bagi
serapan ialah sebagai berikut.
Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari
bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing Sansekerta , Arab, Portugis,
Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain.
Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu (1) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu (1) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
- Baku Tidak Baku
- apotek : apotik
- atlet : atlit
- atmosfer : atmosfir
- aktivitas : aktifitas
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur
dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun bahasa asing,
seperti Sansekerta, Arab, Portugis, dan Belanda.
aa (Belanda) menjadi a
paal
pal
baal
bal
ae jika bervariasi dengan e, tetap ae
aerobe
aerob
aerodynamics
aerodinamika
ai tetap ai
trailer trailer
caison
kaison
au tetap au
audiogram
audiogram
hydraulic
hidraulik
c
di muka a, u, o, dan konsonan
berubah menjadi k
construction
konstruksi
cubic kubik
crystal
kristal
c
di muka e, i, oe, dan y berubah menjadi s
central
sentral
circulation sirkulasi
accumulation
akumulasi
cc di muka o, u, clan konsonnan berubah menjadi k
accomodation akomodasi
acclamation
aklamasi
cc
di muka e, dan i berubah menjadi ks
accent aksen
vaccine vaksin
cch dan ch di muka a, o, dan konsonan
berubah menjadi k
charisma karisma
cholera kolera
technique teknik
ch
yang lafalnya s atau sy menjadi s
echelon eselon
machine mesin
ch
yang lafalnya c berubah menjadi c
check cek
china cina
c
(Sanskerta) berubah menjadi s
cabda sabda
castra sastra
e
tetap e
effective
efektif
system sistem
ea
tetap menjadi ea
idealist idealis
realist realis
ee
(Belanda) menjadi e
stratosfeer stratosfer
systeem sistem
ei
tetap ei
aarbei arbie
eidetic
eidetik
eo
tetap eo
streo
stereo
geometry
geometri
eu
tetap eu
neutrron
neutron
eugenol
eugenol
f
tetap f
fanatic fanatik
factor factor
iie jika lafalnya menjadi ie
pastien pasien
efficient efisien
kh
(Arab) tetap kh
khusus khusus
akhir akhir
ng
tetap ng
contingent kontingen
congress kongres
OO
(Belanda) menjadi o
Konfoor kompor
provoost provos
OO
(Inggris) menjadi u
cantoon kartun
pool
pul
OO
(vokal ganda) tetap oo
zoologi zoologi
coordination koordinasi
ou
jika lafalnya au menjadi u
gouverneur gubernur
coupon kupon
ph
menjadi f
phase fase
physiologi fisiologi
ps
tetap ps
pseudo pseudo
psychiatry psikiatri
pt
tetap pt
adaptation adaptasi
ptyalin ptialin
q
menjadi k
aquarium akuarium
aquator ekuator
rh
menjadi r
rhythm ritme
rhetoric retorika
sc
di muka a, u, o, dan konsonan menjadi sk
scandium skandium
scriptie skripsi
sc
di muka e, i dan y menjadi s
scenography senografi
scyphistoma sifistoma
sch di muka vokal menjadi sk
schema skema
scholasticism skolatisisme
t
di muka i, jika lafalnya s menjadi s
ratio
rasio
actie aksi
th
menjadi t
otography
ortografi
method
metode
u
tetap u
unit
unit
structure
struktur
ua tetap ua
dualism
dualisme
aquarium
akuarium
ue
tetap ue
suede
sued
duet duet
ui
tetap ui
duit
duit
kuitantie
kuitansi
uo
tetap uo
quorum
kuorum
quota
kuota
uu
menjadi u
prematuur
prematur
vacuum
vakum
v
tetap v
vitamin
vitamin
television
televisi
x
pada awl kt tetap x
xenon
xenon
xylophone
xilogon
x
pada posisi lain tetap ks
taxi
taksi
extra
ekstra
xc
di muka e dan i menjadi ks
excpetie eksepsi
excess
ekses
xc
di muka a, ou, dan konsonan, menjadi ksk
excursive
ekskursif
exclusive
eksklusif
y
bila lafalnya y menjadi y
yangonin
yangonin
yen
yen
y
jika lafalnya i menjadi I
dynamo
dinamo
psychologi
psikologi
z
tetap z
zenith
zenit
zodiac
zodiak
Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal,
kecuali kalau membingungkan.
accu
aki
effect efek
commision komisi
Catatan :
1). Unsur-unsur yang sudah diserap ke
dalam bahasa indonesia dan lazim dieja
secara Indonesia tidak perlu lagi di ubah ejaannya.
misalnya : kabar, sirsak, ikan, perlu, hadir,
2). Sekalipun dalam ejaan ini huruf c
dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa
Indonesia, unsur yang mengandung
kedua huruf itu diindonesiakan menurut
Kaidah yang terurai di atas.
Kedua huruf itu dipertahankan penggunaannya
Dalam hal-hal tertentu saja. Seperti dalam
perbedaan nama dan istilah khusus.
Disamping pegangan untuk
penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia, akhiran
asing itu diserap sebagai bagian kata utuh. Kata seperti standardisasi,
implementasi, dan objektif diserap secara utuh disamping
kata standar,
implemen dan obyek.
-aat menjadi at
advokaat advokat
-age menjadi ase
percentage
persentase
-ant menjadi an
accountant
akuntan
-aechi, archy, menjadi arki
anarchine, anarchy
anarki
-air, -ary menjadi er
complementair, complementry – komplementer
-(a) tie, (a)
tion menjadi asi, si
actie, action aksi
publicatie, publication -publikasi
-eel, aal, al
menjadi al
formeel, formal formal
rationeel, rational
rasional
-ein tetap ein
cystein
sistein
protein protein
-eur, or,
menjadi or
directeur, director direktur
corrector korektor
-or tetap or
dictator
diktator
-ief, ive menjadi if
descriptief, descriptive
-deskriptif
demonstratief, demonstrative
-demonstratif
-eik, ica, ics, ique (nominal) menjadi ik, ika
phonetik, phonetics fonetik
logica
logika
-iel, ile menjadi il
percentiel, percentile
persentil
mobiel, mobile
mobil
-isch, ic (adjektif) menjadi ik
electronicsh, electronic
elektronik
mechanism, mechanisch, mechanic
mekanik
-isme, ism menjadi isme
modernisme, modernism modernisme
-ist menjadi is
publicist
publisis
-logie, logy menjadi logi
technologie, technology
teknologi
analogie, analogy
analogi
-logue menjadi log
catalogue
katalog
-loog (Belanda) menjadi log
analoog
analog
-oide, oid menjadi log
hominoide, hominoid
hominoid
-oir (e) menjdi oar
trotoir
trotoar
reportoire
reportoar
-teit, ty menjadi tas
universiteit, university
universitas
qualiteit, quality
kualitas
-uur, ure, menjadi ur
factuur
faktur
structure, structuur
struktur
Bab 3
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
yang tertera dalam pedoman ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan yang
termasuk dalam penulisan kata yaitu:
Kata dasar,
turunan, ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, kata si dan sang,
partikel kata, singkatan, dan angka lambang bilangan. Yang dimana memiliki
fungsi dan cara-cara untuk menjadikan penulisan kata yang benar dan baik.
Untuk
penulisan kata yang benar, kita dapat berpedoman pada EYD bahasa Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.H.Zulfahmi HB.,M.Hum. 2014. APLIKASI BAHASA INDONESIA. Padang: IAIN
2005,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Jakarta, Balai Pustaka.
No comments:
Post a Comment